Dian Siswarini
Dian Siswarini
Dian Siswarini
  • Perspective
  • Insight
  • My Journey
  • Gallery
  • About Me
  • Perspective

Industri Telekomunikasi 2019 : Menatap Penuh Optimisme

Total
0
Shares
0
0
0

Keampuhan strategi 3R atau Revamp, Rise & Reinvent yang kami jalani semakin terbukti mampu memberikan dampak yang positif bagi kinerja perusahaan. Tahun 2018 dapat kami lalui dengan pencapaian menjadi operator nomor dua terbesar di Indonesia. Hal itu membuat kami bangga.

Itu sebabnya, tahun 2019 kita akan terus lanjutkan, tentu menyesuaikan dengan target perusahaan dan kebutuhan para pelaggan.

Jika melihat hasil studi Standard and Poors Global Rating, tahun ini diperkirakan pertumbuhan pendapatan telekomunikasi global akan tumbuh 2% -3% dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini didorong oleh broadband karena permintaan data kecepatan tinggi terus meningkat.

Lalu bagaimana dengan Indonesia. Well, bagi industri telekomunikasi di Indonesia, tahun 2019 ini adalah tahun pembuktian. Mengingat di kuartal ketiga tahun 2018, industri mengalami pertumbuhan negatif. Dan itu berlanjut hingga kuartal ke-empat tahun 2018.

Jika berkaca dari negara lain, ketika industri shrinking negatif karena ada swing layanan voice yang turun lebih banyak dibandingkan dengan peningkatan data, biasanya baru akan balik normal dua sampai tiga tahun. Jadi, kalau tahun depan Industri di Indonesia bisa balik normal lagi, itu sudah sangat bagus.

Bagi XL Axiata sendiri, karena kami memulai transformasi data lebih awal sejak 2015, maka secara perusahaan mengalami pertumbuhan positif di tahun 2018 dan kami berharap industri telekomunikasi juga mencatatkan hal yang sama di tahun ini. Karena jika tidak, ketika kami ingin mengambil pie yang lebih besar, tetapi industri-nya tidak mendukung, maka kami juga akan terbawa “arus” pertumbuhan industri.

Jadi, saya ingin pie industry menjadi lebih besar, bagian kita seberapa besar, itu lain soal. Tapi secara industri harus naik lagi.

Saya lihat industri telekomunikasi di negara lain cukup sulit untuk kembali tumbuh positif. Di Amerika, dua tiga tahun sudah kembali. Sementara di Eropa lebih lama. Malaysia, mengalami pertumbuhan yang negatif selama dua tahun. Jadi, kalau tahun depan Indonesia bisa tumbuh 2-3% itu sudah bagus sekali, jadi hanya satu tahun mengalami pertumbuhan negatif nya.

Sehingga, harapannya investor melihat pasar di Indonesia juga positif bahwa masih propektif berinvestasi di Indonesia. Harga saham pun tidak turun terus.

Bagi XL Axiata sendiri, tahun 2019 merupakan tahun untuk mempersiapkan 5G dan IoT. Ujicoba yang dilakukan beberapa waktu lalu juga akan menjadi ajang pembelajaran bagi kami terkait penerapannya di lapangan dan hal-hal lainnya yang bersifat teknis.

Namun, karena masih menunggu regulasi dari pemerintah, yang akan dilakukan oleh kami di sisi jaringan adalah meningkatkan transport (transmisi jaringan) dengan kapasitas yang lebih besar guna mendukung penggunaan layanan data sesuai trend era konvergensi. Kami menyebutnya dengan Transport-Led. Soalnya, untuk mengerjakannya tidak sebentar. Kalau menunggu regulasi pemerintah, kita bisa terlambat.

Hal itu merupakan kelanjutan dari strategi network yang kita sudah lakukan sejak 2017. Di mana, pada tahun 2017 kita Fixing Coverage Gap dengan melakukan perluasan jaringan untuk memperluas cakupan layanan di berbagai wilayah di Indonesia. Lalu pada tahun 2018, Reliable Experience. Selain melakukan perluasan cakupan layanan, kita juga berfokus untuk meningkatkan kualitas jaringan dan layanan sehingga bisa mendorong terciptanya pengalaman pelanggan yang lebih baik (reliable experiences).

Nah, tahun 2019 ini adalah memperbesar transport. Dengan kita memperbesar transport tersebut, maka kita bisa meningkatkan experience ke pelanggan. Kalau transmisi nya sudah semakin besar, buffering dengan minimal speed juga lebih cepat, latency juga semakin rendah.

Apalagi, dilihat dari trend nya di jaringan kami, yang mendominasi adalah akses pelanggan pada layanan streaming, terutama video yang mencapai 48 persen dari trafik data. Setelah video streaming, layanan data berikutnya yang paling besar trafiknya adalah web browsing dan media sosial, masing-masing trafiknya mencapai 16 persen dan 14 persen.

Trend tersebut, tahun 2019, diperkirakan tuntutan pelanggan terhadap koneksi internet yang lebih cepat dan lebih andal akan semakin tinggi. Terutama untuk streaming video di layar ultra-high-definition TV, aplikasi virtual reality, game online real-time, dan Smart Home.

Selain transport, tentu kami juga akan menggunakan Capex tahun 2019 untuk memperluas dan meningkatkan kualitas jaringan 4G. Bukan hanya di kota-kota besar di Pulau Jawa saja, tetapi juga memperkuat jaringan kami di luar Pulau Jawa. Komposisinya, 55% dialokasikan utk pembangunan infrastruktur di luar Jawa dan 45% Jawa.

Untuk pengembangan di Luar Jawa akan fokus di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Termasuk juga pelosok Indonesia di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) melalui program Universal Service Obligation (USO).

Selain itu kita juga akan melakukan kerja sama dengan beberapa pihak swasta dan korporasi. Baik dengan perusahaan perkebunan, pertambangan, dan lain – lain.

Bukan hanya pelanggan prabayar saja yang akan kita dorong untuk mencapai target 2019 mendatang. Pelanggan paskabayar atau XL Prioritas yang tahun lalu mampu melampaui target juga akan kita garap dengan lebih serius lagi.

Target nya, XL Prioritas ini bisa mencapai angka 2 juta pelanggan hingga akhir 2019. Strategi bundling masih menjadi program yang sesuai untuk mencapai target tersebut, selain tentu program-program jenis lainnya.

Total
0
Shares
Like 0
Tweet 0
Pin it 0
Related Topics
  • Industri Telekomunikasi 2019
  • Telco outlook
  • telekomunikasi outlook 2019
Previous Article
  • Perspective

Persaingan Ketat, Seketat Legging Kim Kardashian

View Post
Next Article
  • Perspective

Kembangkan IoT Harus Gandeng Tangan, Tidak Bisa Sendirian

View Post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

about
Dian Siswarini CEO PT XL AXIATA

Semua boleh gelar 4G. Semua bebas mencanangkan kesiapan bertransformasi menjadi perusahaan digital. Yang kurang elok adalah tidak membarenginya dengan menyiapkan ekosistem digitalnya. Tanpa ekosistem, 4G akan jadi panggung yang sepi. Padahal 4G merupakan salah satu harapan terbesar kita sebagai bangsa yang berperan menjadi enabler ekonomi digital. Harapannya, 4G akan menjadi tumpuan mewujudkan visi XL untuk membangun Digital Economy Indonesia.

Recent Post
  • 1
    5G Datang Lebih Cepat Dari Perkiraan
  • 2
    Kembangkan IoT Harus Gandeng Tangan, Tidak Bisa Sendirian
  • 3
    Industri Telekomunikasi 2019 : Menatap Penuh Optimisme
Dian Siswarini
  • Perspective
  • Insight
  • My Journey
  • Gallery
  • About Me
Power by XL Axiata

Input your search keywords and press Enter.